Kamis, 16 Juni 2011

Tahnik Bayi Dan Kandungan Mukjizat Nabi

Sejumlah hadits tentang tahnik

Iman Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma' binti Abi Bakr

Dari Asma' binti Abu Bakr -semoga Allah meridhai keduanya- bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, "Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku dating ke madinah, aku turun di Quba' dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalu Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudianbeliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo'akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.


Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy'ariy, "Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma." dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: "maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku."

Penjelasan Ilmiah

Sesungguhnya kandungan zat gula "glukosa" dalam darah bayi yang baru lahir adalah sangat kecil, dan jika bayi yang lahir beratnya lebih kecil maka semakinkecil pula kandungan zat gula dalam darahnya.

Oleh karena itu, bayi prematur (lahir sebelum dewasa), beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml.

Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit:
  • Bayi menolak untuk menyusui; 
  • Otot-otot melemas; 
  • Berhenti secara terus-menerus aktivitas pernafasan dan kulit bayi menjadi kebiruan; 
  • Kontraksi atau kejang-kejang;
Dan terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti:
  • Insomnia; 
  • Lemah otak; 
  • Gangguan syaraf; 
  • Gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya; 
  • Kejang-kejang secara berkepanjangan dan kronis.
Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.
    Pembahasan

    Sesungguhnya perbuatan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam men-tahnik bayi-bayi yang baru lahir dengan kurma setelah dilumatkan dan kemudian memasukkannya ke mulut bayi, kemudian men-tahnik-nya (mengolehkan lumatan kurma di langit-langit mulut) adalah memiliki hikmah yang agung. Sebab, kurma memiliki kandungan gula "glukosa" dalam jumlah yang banyak, khususnya setelah dilumatkan dimulut sehingga bercampur dengan air liur, diman air liur mengandungs ejumlah enzim khusus yangbisa mengubah glukosa menjadi gula asal. Air liur juga bisa melumatkan zat-zat gula. Sehingga bayi yang baru lahir bias mencerna kurma lembut itu dengan baik.

    Dan karena mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk "glukosa" seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bias menjauhkan sang bayi -dengan izin Allah Subhannahu wa Ta'ala - dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat.

    Sesungguhnya disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting yang sangat, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.

    Dan sesungguhnya bayi yang baru lahir, apalagi jika lahir premature, tanpa diragukan lagi sangat membutuhkan solusi cepat, yaitu memberikan zat gula. Dan rumah sakit-rumah sakit pun kini memberikan kepada bayi dan anak-anak glukosa agar dihisap oleh sang bayi atau anak kecil langsung setelah lahir, kemudian baru setelah itu, mulailah sang ibu menyusuinya.

    Sesungguhnya hadits-hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam yang mulia yang berkenaan dengan tahnik menjadi pintu pembuka cakrawala pengetahuan dunia dalam hal menjaga dan merawat anak atau bayi, khususnya bayi lahir premature.

    Prematur adalah diantara penyakit yang sangat berbahaya, karena sang bayi memiliki kandungan kadar gula glukosa yang sangat kecil dalam darahnya. Jika diberikan kepadanya zat gula yang siap diserap olehnya, maka itu adalah solusi yang terbaik dan selamat dalam keadaan darurat semacam ini. Tahnik kurma juga sekaligus menjadi mukjizat kenabian Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam secara medis, padahal hal itu tidak pernah diketahui sebelumnya, baik pada zaman beliau hidup ataupun pada zaman-zaman sekarang, kecuali setelah dilakukannya sejumlah penelitian pada abad 20-an ini.


    Sumber: Makalah Dr. Muhammad 'Ali Al-Bari, dalam Majalah Al-I'jaaz Al-Ilmiy No. 04. (Abm)

    TAHUKAH ANDA ...Jasad Fir'aun Vs Ilmu modern

    Di dalam bukunya, “al-Qur’an Dan Ilmu Modern”, Dr Morris Bukay* menyingkap adanya kesesuaian antara informasi yang dipaparkan di dalam al-Qur’an mengenai nasib Fir’aun yang hidup pada masa nabi Musa (setelah ia tenggelam di laut) dan keberadaan jasadnya hingga hari ini sebagai tanda kebesaran Allah terhadap alam semesta ini. Dalam hal ini adalah firman Allah SWT, “Maka pada hari ini, Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi? Kami tidak mempercayai kamu berdua.”(QS.Yunus:92)
    Dr Bukay melanjutkan, “Riwayat versi Taurat yang terkait dengan kisah keberangkatan bangsa Yahudi bersama Musa AS dari Mesir menguatkan analisa yang mengatakan bahwa Mineptah, pengganti Ramses II adalah Fir’aun Mesir di masa nabi Musa AS. Penelitian medis terhadap mummi Mineptah mengemukakan kepada kita informasi penting lainnya mengenai apa kemungkinan penyebab kematian Fir’aun ini.

    Sesungguhnya Taurat menyebutkan, jasad Fir’aun tersebut ditelan laut, akan tetapi tidak memberikan rincian mengenai apa yang terjadi setelah itu. Sedangkan al-Qur’an menyebutkan bahwa jasad Fir’aun yang dilaknat itu akan diselamatkan dari air sebagaimana yang tertera dalam ayat di atas. Pemeriksaan medis terhadap mummi ini menunjukkan, jasad tersebut tidak berada dalam waktu yang lama di dalam air sebab tidak ada tanda-tanda ia mengalami kerusakan (pembusukan) total akibat terendam lama di dalam air.**

    Dr Morris telah menyebutkan, “Hasil-hasil beberapa penelitian medis mendukung analisa terdahulu. Pada tahun 1975, di Cairo berhasil dilakukan pengambilan salah satu sampel organ tubuh berkat bantuan berharga dari Prof Michfl Durigon. Pemeriksaan yang sangat teliti dengan microscop menunjukkan kondisi utuh yang sangat sempurna dari objek penelitian itu. Juga menunjukkan bahwa keutuhan yang sangat sempurna seperti ini tidak mungkin terjadi andai jasad tersebut berada (tenggelam) di dalam selama beberapa waktu, bahkan sekali pun ia berada untuk waktu yang sekian lama di luar air sebelum dilakukan langkah pengawetan pertama.

    Kami sudah melakukan lebih dari itu dan menitikkan perhatian pada pencarian kemungkinan yang menjadi penyebab kematian Fir’aun di mana dilakukan penelitian medis legal terhadap mummi tersebut berkat bantuan Ceccaldi, direktur laboratorium satelit udara di Paris dan Prof Durigon.

    Dalam pengecekan itu, tim medis berupaya mengetahui sebab di balik kematian ‘ekspress’ akibat adanya memar di bagian tengkorak kepala…

    Jelaslah, bahwa setiap penelitian-penelitian ini sangat sesuai dengan kisah-kisah yang terdapat di dalam kitab-kitab suci yang menyiratkan bahwa Fir’aun sudah mati saat ombak menelannya.***

    Dr Bukay juga menjelaskan aspek kemukjizatan kisah ini dengan mengatakan, “Di zaman di mana al-Qur’an telah sampai kepada umat manusia melalui jalur Muhammad SAW, jasad-jasad setiap Fir’aun -yang di zaman modern ini orang-orang masih ragu apakah benar mereka memiliki hubungan dengan peristiwa keluarnya Musa AS ataukah tidak?- ternyata masih tersimpan di dekat beberapa kuburan di lembah raja-raja di Theeba di tebing lainnya dari sisi sungai Nil di hadapan kota al-Aqshar sekarang ini.

    Pada masa nabi Muhammad SAW, segala sesuatu tentang masalah ini masih misterius. Jasad-jasad ini belum tersingkap kecuali di penghujung abad 19 H.**** Dengan demikian, jasad Fir’aun Musa yang hingga saat ini masih dapat disaksikan dengan mata kepala dengan jelas dinilai sebagai persaksian materil atas jasad yang diawetkan milik seorang yang mengenal Musa AS, melawan semua permintaannya bahkan melakukan pengejaran atas pelariannya lalu mati di tengah aksi pengejaran itu. Allah menyelamatkan jasadnya dari kepunahan total agar menjadi pertanda kebesaran Allah bagi umat manusia sebagaimana yang disebutkan al-Qur’an al-Karim.*****

    Informasi sejarah mengenai nasib jasad Fir’aun ini tidak ada dalam pengetahuan manusia mana pun saat al-Qur’an diturunkan bahkan sampai beberapa abad setelah turunnya padahal ia telah dijelaskan di dalam Kitabullah sebelum lebih dari 1400-an tahun lalu.
    WALLAHU A'LAM



    * Dokter berkewarganegaraan Perancis, ahli bedah dan termasuk dokter paling terkenal di Perancis. Ia memeluk Islam setelah melakukan penelitian secara mendalam terhadap al-Qur’an al-Karim dan kemukjizatan ilmiahnya
    ** al-Qur’an Wa al-‘Ilm al-Hadits, Dr Morris Bukay
    *** Kitab al-Qu’an Wa al-‘Ilm al-Mu’ashir, Dr Morris Bukay, (terjemah ke dalam bahasa Arab Dr Muhammad Khair al-Biqa’iy)
    **** Dirasah al-Kutub al-Muqaddasah Fi Dhaw’i al-Ma’arif al-Haditsah, Dr Morris Bukay, hal.269, Dar al-Ma’arif, Cet IV, 1977, dengan sedikit perubahan (dari asal versi bahasa Arabnya-red)
    ***** Ibid., 

    TAHUKAH ANDA ....Ternyata lalat bisa di bikin obat

    Nabi Bersabda, "Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah seorang kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya ada obatnya (HR. Bukhari, Ibn Majah, dan Ahmad)
    Dalam rwayat lain: "Sungguh pada salah satu sayap lalat ada racun dan pada sayap lainnya obat, maka apabila ia mengenai makananmu maka perhatikanlah lalat itu ketika hinggap di makananmu, sebab ia mendahulukan racunnya dan mengakhirkan obatnya" (HR. Ahmad, Ibn Majah)


    Diantara mu'jizat kenabian Rasulullah dari aspek kedokteran yang harus ditulis dengan tinta emas oleh sejarah kedokteran adalah alat pembuat sakit dan alat pembuat obat pada kedua sayap lalat sudah beliau ungapkan 14 abad sebelum dunia kedokteran berbicara. Dan penyebutan lalat pada hadits itu adalah bahwa air tetap suci dan bersih jika dihinggapi lalat yang membawa bakteri penyebab sakit kemudian kita celupkan lalat tersebut agar sayap pembawa obat (penawarnya) pun tercelup ke air.

    Dan percobaan ilmiah kontemporer pun sudah dilakukan untuk mengungkapkan rahasia di balik hadits ini. Bahwasannya ada kekhususan pada salah salah satu sayapnya yang sekaligus menjadi penawar atau obat terhadap bakteri yang berada pada sayap lainnya. Oleh karena itu, apabila seekor lalat dicelupkan ke dalam air keseluruhan badannya, maka bakteri yang ada padanya akan mati, dan hal ini cukup untuk menggagalkan "usaha lalat" dalam meracuni manusia, sebagaimana hal ini pun telah juga ditegaskan secara ilmiah. Yaitu bahwa lalat memproduksi zat sejenis enzim yang sangat kecil yang dinamakan Bakter Yofaj, yaitu tempat tubuhnya bakteri. Dan tempat ini menjadi tumbuhnya bakteri pembunuh dan bakteri penyembuh yang ukurannya sekitar 20:25 mili mikron. Maka jika seekor lalat mengenai makanan atau minuman, maka harus dicelupkan keseluruhan badan lalat tersebut agar keluar zat penawar bakteri tersebut. Maka pengetahuan ini sudah dikemukakan oleh Nabi kita Muhammad sallallahu 'alaihi wasallam dengan gambaran yang menakjubkan bagi siapapun yang menolak hadits tentang lalat tersebut.

    Dan Dr. Amin Ridha, Dosen Penyakit Tulang di Jurusan Kedokteran Univ. Iskandariyah, telah melakukan penelitian tentang "hadits lalat ini" dan menegaskan bahwa di dalam rujukan-rujukan kedokteran masa silam ada penjelasan tentang berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat. Dan di zaman sekarang, para pakar penyakit yang mereka hidup berpuluh-puluh tahun, baru bisa mengungkap rahasia ini, padahal sudah dibongkar informasinya sejak dahulu. Yaitu kurang lebih 30-an tahun yang lalu mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri obat berbagai penyakit yang sudah kronis dan pembusukan yang sudah menahun adalah dengan lalat.

    Berdasarkan hal ini, jelaslah bahwa ilmu pengetahuan dalam perkembangannya telah menegaskan penjelasannya dalam terori ilmiah sesuai dengan hadits yang mulia ini. Dan mukjizat ini sudah dikemukakan semenjak dahulu kala, 14 abad yang silam sebelum para pakar kedokteran mengungkapkannya baru-baru ini. ( www.islamicmedicine.org )
    Minggu, 05 Juni 2011

    Al-quran Vs Injil dalam menjelaskan ilmu pengetahuan

    Disini Pakne mau BERBAGI tentang penjelasan Al-quran Vs injil dalam menjelaskan ilmu pengetahuan ...
    Video ini membandingkan perdebatan antara Dr.William cambel dan Dr.Zakir Naik dari India ....
    Monggo disimak dengan weninge Pikir ...jangan dengan emosi ya ....
    Sedikit cerita tentang biografi Dr.Zakir naik yang saya kutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Zakir_Naik
    Zakir Naik lahir pada tanggal 18 Oktober 1965 di Mumbai (Bombay pada waktu itu), India dan merupakan keturunan Konkani.[2] Ia bersekolah di St. Peter's High School (ICSE) di kota Mumbai. Kemudian bergabung dengan Kishinchand Chellaram College dan mempelajari kesehatan di Topiwala National Medical College and Nair Hospital di Mumbai. Ia kemudian menerima gelar MBBS-nya di University of Mumbai. Tahun 1991 ia berhenti bekerja sebagai dokter medis dan beralih di bidang dakwah atau proselitisme Islam[3]
    Naik mengatakan ia terinspirasi oleh late Ahmed Deedat[4] yang telah aktif di bidang dakwah selama lebih dari 40 tahun.[5] Menurut Naik, tujuannya adalah "berkonsentrasi pada remaja Muslim berpendidikan yang mulai meragukan agamanya sendiri dan merasa agamanya telah kuno"[6] dan adalah tugas setiap Muslim untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam untuk melawan apa yang ia anggap sebagai bias anti-Islam oleh media Barat setelah serangan teroris 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat[7] Ia telah berceramah dan menulis sejumlah buku tentang Islam dan perbandingan agama[8] juga hal-hal yang ditujukan untuk menghapus keraguan tentang Islam.[9] Sejumlah artikelnya juga sering diterbitkan di majalah India seperti Islamic Voice.[10][11][12]
    Thomas Blom Hansen, seorang sosiolog yang memegang posisi akademik di berbagai universitas, telah menulis bahwa gaya Naik mengabadikan Qur'an dan hadits dalam berbagai bahasa, dan bepergian ke berbagai negara untuk membicarakan Islam bersama para teolog, telah menjadikannya sangat terkenal di lingkungan Muslim dan non-Muslim. Meskipun ia biasa berbicara kepada ratusan hadirin, dan kadang ribuan hadirin, justru rekaman video dan DVD ceramahnya yang banyak didistribusikan. Perkataannya biasa direkam dalam bahasa Inggris, untuk disiarkan pada akhir pekan di sejumlah jaringan TV kabel di lingkungan Muslim Mumbai,[6] dan di saluran Peace TV, which he co-promotes. [1][13] Topik yang ia bicarakan mencakup: "Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern", "Islam dan Kristen", dan "Islam dan Sekularisme", di antara yang lain.[6]

    [sunting]Ceramah, Debat dan Kontroversi

    Naik telah mengadakan banyak debat dan ceramah di seluruh dunia, ia biasa mengadakannya di Mumbai, India, dan setiap tahun sejak 2007 ia memimpin "Konferensi Damai]] 10 hari di Somaiya Ground, Sion, Mumbai dengan cendekiawan lainnya, termasuk politikus Malaysia,Anwar Ibrahim pada 2008. [14]
    Tahun 2004, Naik mengunjungi Selandia Baru[15] dan kemudian ibu kota AUstralia atas undangan Islamic Information and Services Network of Australasia. Dalam konferensinya di Melbourne, menurut jurnalis Sushi Das, "Naik memuji superioritas moral dan spiritual Islam dan mencerca kepercayaan lain dan bangsa Barat secara umum", menambahkan bahwa kata-kata Naik "mendorong jiwa keterpisahan dan memperkuat pemisahan". [16]
    Bulan 1 April 2005, Naik terlibat dalam debat dengan William Campbell, topiknya ialah Islam dan Kristen dalam konteks ilmu pengetahuan, di mana keduanya membicarakan dugaan kesalahan ilmiah di dalam kitab suci.[17]
    Khushwant Singh, seorang jurnalis India, mengatakan bahwa kata-kata Naik "kejam" dan "mereka jarang masuk debat tingkat sarjana perguruan tinggi, di mana kontestan bersaing dengan yang lainnya untuk memperoleh nilai terbaik".[18][19]
    Analis politik Khaled Ahmed menganggap bahwa Zakir Naik, menurut klaim superioritas Islam terhadap keyakinan religius lain, mempraktikkan apa yang ia sebut Orientalisme mundur[20] Dalam sebuah ceeramah di Melbourne University, Naik mengatakan bwha hanya Islam yang memberikan wanita kesamaan sejati.[21] Ia menyatakan pentingnya penutup kepala dengan menganggap bahwa "pakaian Barat yang terbuka" membuat wanita lebih mungkin mengalami pelecehan seksual.[22]
    Tanggal 21 Januari 2006, Naik mengadakan sebuah dialog antaragama dengan Sri Sri Ravi Shankar. Acara ini mengenai konsep Tuhan dalam Islam dan Hinduisme, tujuannya ialah memberikan kesepahaman antara dua agama besar India, dan mengeluarkan kesamaan antara Islam dan Hinduisme, seperti bagaimana berhala dilarang. Diadakan di Bangalore, India dengan 50.000 orang memadati Palace Grounds.[23]
    Bulan August 2006, kunjungan dan konferensi Naik di Cardiff (Britania Raya) menjadi obyek kontroversi ketika MP (anggota parlemen) WalesDavid Davies meminta acaranya dibatalkan. Ia menyebutnya seorang 'penjual kebencian', dan mengatakan pandangannya tidak pantas memperoleh 'platform publik'; Muslim dari Cardiff, mempertahankan hak berbicara Naik di kota mereka. Saleem Kidwai, Sekretaris Jenderal Muslim Council of Wales, tidak setuju dengan Davies, menyatakan bahwa "orang-orang yang mengenalnya (Naik) tahu bahwa ia adalah salah satu orang paling tidak kontroversial yang pernah ada. Ia berbicara tentang kesamaan antar agama, dan bagaimana kita harus hidup selaras dengan mereka", dan mengundang Davies untuk membicarakan lebih jauh dengan Naik secara pribadi di konferensi ini. Konferensi tetap berjalan, setelah dewan Cardiff mengatakan bahwa mereka senang apabila ia tidak berceramah dengan pandangan ekstremis.[24][25]
    Setelah sebuah ceramah oleh Paus Benediktus XVI bulan September 2006, Naik menantang debat publik langsung dengannya. Sri Paus menerima ajakan ini tapi dengan satu syarat: Zakir Naik harus berpedoman Al Quran bukan kitab suci yang diwahyukan secara langsung oleh Tuhan. Sebuah syarat yang langsung mementahkan ajakan debat itu sendiri.[26][27]
    Bulan November 2007, IRF mengadakan konferensi dan pameran Islam internasional 10 hari bertemakan Konferensi Damai di Somaiya Ground di Mumbai. Ceramah tentang Islam dilaksanakan Naik juga dua puluh cendekiawan Islam lainnya dari seluruh dunia.[28]
    Selama salah satu ceramahnya, Naik memprovokasi kemarahan di antara anggota komunitas Syiah di konferensi itu ketika ia menyebutkan kata-kata "Radhiyallah taa'la anhu" (berarti 'Semoga Allah mengampuninya') setelah menyebut nama Yazid I dan menyebutkan bahwa Pertempuran Karbala hanya berdasarkan politik.[29] Lainnya mempercayai komentar ini disengaja.[30]
    Dalam terbitan 22 Februari 2009, Indian Express membuat daftar "100 Orang India Terkuat 2009" di antara satu milyar penduduk India, Zakir Naik masuk peringkat 82. Dalam daftar khusus "10 Guru Spiritual Terbaik India", Zakir Naik ada di peringkat 3, setelah Baba Ramdev dan Sri Sri Ravi Shankar, menjadi satu-satunya Muslim di daftar ini.

    Updates Via E-Mail